Bisnis.com, BALIKPAPAN – Perusahaan penyewaan kendaraan, PT Transjon Jaya Tbk. (TRJA) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 37,7 persen year-on-year (yoy) atau senilai Rp17,2 miliar karena turunnya pendapatan berdasarrkan laporan keuangan per 30 Juni 2021.
Sekretaris Perusahaan PT Transjon Jaya Tbk. (TRJA) Alexander J. Syauta menyatakan pendapatan turun 7,1 persen yaitu dari Rp208,2 miliar menjadi Rp193,4 miliar secara tahunan.
“Turunnya pendapatan ini diakibatkan karena kendala pengiriman unit baru dari Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) yang mengakibatkan proyek-proyek baru terhambat pemenuhan unitnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (31/8/2021).
Dia menambahkan, terdapat proyek-proyek lama yang mengalami kendala dalam penggantian unit, sehingga pendapatan dari harga sewa yang baru belum bisa diterapkan kepada konsumen.
Alex menjelaskan, penjualan aset tetap dan aset hak guna adalah berupa kendaraan. “Yang membedakan hanya terletak pada pengelompokkan tipe pembiayaan dari kendaraan,” jelasnya.
Untuk penjualan suku cadang, terdapat peningkatan mencapai delapan kali lipat.
“Penjualan suku cadang naik karena beberapa customer membeli suku cadang dari Transkon mengingat di tahun 2020 terjadi kendala dalam logistik sehubungan dengan PSBB, sedangkan Transkon pada saat itu memiliki persediaan yang cukup bagus sehingga bisa memenuhi permintaan konsumen,” kata Alex.
Adapun, dia menuturkan bahwa pihaknya masih belum dapat memastikan akan berfokus pada penjualan suku cadang karena dinilai belum menghasilkan kontribusi yang sebanding dengan pendapatan utama.
“Namun, apabila di kemudian hari nilai ini akan bertambah, Transkon akan melakukan evaluasi ulang,” pungkasnya.