BALIKPAPAN, investor.id – Emiten penyewa kendaraan dan penyedia layanan jaringan internet, PT Transkon Jaya Tbk (TRJA) membidik nilai kontrak baru hingga akhir tahun 2022 sebesar Rp 400 sampai Rp 500 miliar atau mencerminkan permintaan sebanyak 900 sampai 1.000 unit sewa kendaraan.
Head Corporate Communication and Relation PT Transkon Jaya Tbk Geraldine Laurie Manuella Simanjuntak menyampaikan bahwa pada tahun ini perseroan mengestimasikan target kontrak baru sampai akhir tahun 2022 sekitar Rp 400 sampai Rp 500 miliar.
Menurutnya, estimasi target nilai kontrak tersebut seimbang dengan niai kontrak baru yang sudah didapat TRJA hingga semester I-2022 sekitar Rp 300 miliar atau mencerminkan sebanyak 450 unit. Raihan nilai kontrak baru di semester pertama mayoritas berasal dari permintaan sewa kendaraan double cabin atau jenis light vehicle (LV).
“Sejauh ini, unit yang sudah kita dapatkan sudah meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kami ekspekstasi, dapat menyewakan sebanyak 80 unit per bulan. Jadi, average 900-1.000 unit di sepanjang tahun 2022,” terang Geraldine kepada awak media di Balikpapan, Rabu (29/6/2022).
Drastisnya pertumbuhan permintaan kendaraan tambang di TRJA terjadi pada tahun 2021. Perseroan mencatatkan permintaan sewa kendaraan pada tahun 2021 sebanyak 2.688, meningkat sebanyak 673 kendaraan jika dibandingkan dengan tahun 2020 sebanyak 2.015 kendaraan.
Geraldine mengungkapkan bahwa pertumbuhan permintaan sewa kendaraan itu tidak lepas dari strategi perseroan dalam melakukan ekspansi bisnis ke Indonesia Timur dengan menyasar bukan saja proyek-proyek tambang batu bara, tetapi juga pertambangan nikel, emas, mineral sampai infrastruktur.
“Jadi, pasca initial public offering (IPO) kami fokus ke Indonesia Timur sebagai ladang ekspansi sampai sekarang. Kami ingin Indonesia Timur menjadi Kalimantan kedua,” ujar Geraldine.
Di samping strategi ekspansi, harga batu bara yang melejit pada tahun 2021 juga turut memacu pertumbuhan permintaan sewa kendaraan perseroan. Sementara untuk 2020, permintaan sewa kendaraan hanya tumbuh sebesar 104 kendaraan dari 1.911 pada 2019 menjadi 2.015 pada 2020. Pasalnya, tahun 2020 merupakan masa-masa pandemi.
Saat ini dan selanjutnya, perseroan bakal terus mempelajari perihal energi baru dan terbarukan (EBT) untuk mengantisipasi bilamana muncul permintaan dari pelanggan di sektor tersebut sehingga perseroan bisa menyediakan jenis kendaraan yang diperlukan.
Adapun perihal belanja modal (capital expenditure) pada tahun ini, perseroan menyiapkan alokasi sekitar Rp 400 miliar yang hingga kini telah terealisasi sebesar Rp 8 miliar. Di mana, sekitar Rp 20 miliar dari alokasi capex tersebut digunakan untuk instalasi instalasi di mining preparation. Sedangkan porsi terbesar capex pada tahun ini, TRJA mengalokasikan untuk perawatan (maintenance) kendaraan secara berkala.