Bisnis.com, BALIKPAPAN – PT Transkon Jaya, perusahaan penyewaan kendaraan akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada September nanti. Dengan begini, Transkon akan menjadi perusahaan publik pertama di Kalimantan Timur. Perseroan akan melepaskan 375 juta saham atau sekitar 24,83 persen. Harga yang ditawarkan antara Rp200–Rp300 per lembar. Dari penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) tersebut, Transkon diprediksi memperoleh maksimal Rp112,5 miliar. Dalam acara public expose, Direktur Utama Transkon, Lexi Roland Rompas mengatakan bahwa dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha sebesar 70 persen dengan melakukan pembelian kendaraan baru. Sisanya untuk modal kerja.
“Diharapkan dengan menjadi perusahaan terbuka, perseroan dapat memperluas jaringan pelanggan sehingga tidak hanya fokus di wilayah Kalimantan tetapi juga merambah wilayah lain di luar pulau Kalimantan yang dinilai berpotensi untuk meningkatkan pangsa pasar,” jelasnya dalam pertemuan virtual, Jumat (24/7/2020).
Transkon Jaya merupakan perusahaan penyewaan kendaraan ringan di area tambang atau light vehicle (LV) dengan kegiatan usaha pelanggan yang didominasi oleh perusahaan pertambangan batu bara. Selain itu perseroan juga mempunyai bisnis penyedia layanan jaringan internet yang meliputi penyediaan layanan internet dengan menyasar wilayah terpencil di wilayah Kalimantan. Pasarnya adalah sektor korporasi seperti perusahaan perkebunan maupun retail yaitu perumahan. Sekretaris Perusahaan Transkon, Alexander Syauta menjelaskan bahwa kinerja perusahaan baik sewa kendaraan ataupun penyediaan internet selalu naik dalam tiga tahun terakhir. Pada 2017, pendapatan dari sewa kendaraan sebesar Rp227,6 miliar dan internet Rp5,9 miliar. Setahun kemudian keduanya meningkat menjadi Rp317,9 miliar untuk rental dan Rp8,1 miliar jasa penyedia. Tahun lalu pun demikian yaitu Rp389,8 miliar penyewaan dan Rp11,7 miliar layanan jaringan. “Prospek bisnis kegiatan usaha kami ke depan ada tiga, yaitu perpindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur, perencanaan energi nasional, dan program penggunaan biodiesel,” jelasnya.