KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Samindo Resources Tbk (MYOH) berencana mengakuisisi saham PT Transkon Jaya Tbk (TRJA). Akuisisi ini dilakukan MYOH untuk melebarkan sayap usahanya di bidang kontraktor tambang batubara.
Pada 14 November 2023, MYOH melakukan perjanjian jual beli saham bersyarat alias conditional shares purchase agreement untuk mengambil alih sekitar 1,23 miliar saham TRJA.
Saham TRJA yang akan dibeli MYOH adalah saham TRJA milik PT Damai Investama dan PT MSJ Investama Abadi. Damai Investama merupakan pemegang saham pengendali (PSP) TRJA dengan kepemilikan 570,79 juta saham atau setara 37,76%, sementara MSJ Investama Abadi memegang 454,08 juta saham atau setara 30,06%.
Ahmad Zaki Natsir, Corporate Secretary Samindo Resources mengatakan, transaksi pengambilalihan saham pengendali TRJA adalah salah satu dari strategi pengembangan bisnis MYOH. Meski demikian, MYOH belum memberi penjelasan detail terkait cara dan harga dari akuisisi ini.
Per kuartal III-2023, emiten kontraktor pertambangan ini membukukan pendapatan senilai US$ 94,87 juta. Realisasi ini menurun 8,6% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu yang senilai US$ 103,89 juta.
Secara rinci, pendapatan MYOH didominasi oleh segmen jasa pemindahan tanah (Overburden removal) dan pengambilan batubara senilai US$ 61,40 juta. Kemudian pendapatan dari jasa pengangkutan batubara senilai US$ 32,01 juta.
Adapun pelanggan yang memiliki nilai transaksi lebih dari 10% dari pendapatan konsolidasian yakni dari PT Kideco Jaya Agung senilai US$ 94,82 juta. Kideco merupakan anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY).
Namun, kinerja bottom line MYOH berhasil tumbuh dengan membukukan Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 11,55 juta. Angka ini naik 16,7% dari laba bersih di periode yang sama tahun lalu yakni US$ 9,89 juta.
Pendorong kenaikan laba MYOH adalah menurunnya sejumlah beban, seperti beban pokok pendapatan yang berhasil turun 6,34% menjadi US$ 79,47 juta. MYOH juga membukukan Pendapatan keuangan senilai US$ 3,30 juta. Ditambah, MYOH mendapat keuntungan selisih kurs neto senilai US$ 209.893 dari sebelumnya mengalami kerugian kurs hingga US$ 2,52 juta.
Posisi neraca MYOH pun cukup solid. MYOH memiliki kas dan setara kas hingga US$ 102,97 juta per 30 September 2023. Angka ini naik dari posisi per akhir desember 2022 yang sebesar US$ 98,96 juta.
Adapun nilai aset MYOH mencapai US$ 171,43 juta, terdiri atas liabilitas senilai US$ 18,03 juta dan ekuitas senilai US$ 153,35 juta.
Setelah akuisisi ini, MYOH akan menjadi pengendali baru dari TRJA. Zaki menyebut, akuisisi yang dilakukan akan mendiversifikasikan layanan MYOH dan akan memperkuat posisi MYOH pada industri jasa pertambangan.