JAKARTA, investor.id – Emiten portofolio Low Tuck Kwong, PT Samindo Resources Tbk (MYOH) akan melangsungkan penawaran tender wajib (mandatory tender offer) atas saham PT Transkon Jaya Tbk (TRJA) pada 12 Januari hingga 10 Februari 2024. Harga tender offer TRJA dipatok Rp 281 per saham.
Harga tender offer tersebut lebih tinggi dari harga akuisisi saham TRJA yang sebesar Rp 275 per saham. Sebagai informasi, Samindo telah merampungkan akuisisi Transkon (TRJA) pada 30 November 2023. Samindo memborong sebanyak 663.468.000 (74%) saham Transkon dari PT Damai Investama Sukses dan PT MSJ Investama Abadi. Nilai transaksi mencapai Rp 307,32 miliar.
Sebab itu, Samindo (MYOH) wajib menggelar tender offer saham TRJA yang ditetapkan sebanyak 271.836.000 saham atau setara 18%, karena sebanyak 120.816.000 saham TRJA milik PT Damai Investama tidak diambil alih oleh MYOH.
“Dengan harga Rp 281 per saham, nilai keseluruhan penawaran tender wajib ini sebanyak-banyaknya Rp 76,38 miliar,” ungkap MYOH dalam pengumuman resmi, Kamis (11/1/2024). MYOH telah menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia untuk membantu pelaksanaan tender offer saham TRJA.
TRJA merupakan perusahaan yang berbasis di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang didirikan pada 2002. Perseroan semula menjalankan usaha sebagai pemasok suku cadang dan aksesoris untuk kendaraan khusus daerah pertambangan.
Pada 2006, TRJA mulai melakukan kegiatan usaha lain, yaitu menyewakan kendaraan operasional (light vehicle/LV) 4×4 dengan merek ‘Transkon Rent’. Perseroan menargetkan pelanggan dari perusahaan pertambangan.
Kemudian, pada 2011, TRJA masuk ke bisnis internet service provider (ISP) yang berkembang pesat hingga sekarang di Kota Balikpapan. Lini bisnis baru yang menangani bisnis jaringan internet ini menggunakan ‘PACnet’ sebagai merek dagang.
Sementara itu, MYOH adalah perusahaan penyedia jasa pertambangan batu bara. Perseroan dipercaya untuk mengelola tambang batu bara milik PT Kideco Jaya Agung di Kalimantan Timur.
Saat ini, ST International Corporation, salah satu perusahaan terkemuka di Korea Selatan, menguasai sebanyak 59,03% saham MYOH. Selain itu, Low Tuck Kwong – pemilik PT Bayan Resources Tbk (BYAN) – mengantongi 14,18% saham MYOH. Sisanya 26,79% dimiliki masyarakat.