Transkon Jaya (TRJA) Bidik Kenaikan Pendapatan 10%

Tanggal

16 Sep 2022

Kategori

Dilansir Oleh

Bagikan


BALIKPAPAN, investor.id – PT Transkon Jaya Tbk (TRJA) menjelaskan beberapa strategi perusahaan guna meningkatkan pendapatan perseroan. Direktur Utama TRJA Lexi R Rompas menjelaskan, perseroan  berfokus terhadap progress ISO 37001 2016 mengenai manajemen anti suap di lingkungan perusahaan.

“Ini menjadi wujud dari komitmen TRJA dalam meningkatkan kinerja dalam orientasi budaya organisasi transparasi dan pemberantasan suap,” ungkapnya dalam paparan publik TRJA, Jumat (16/9/2022).

Progress ISO 37001 perusahaan masih dalam proses sertifikasi. Di mana, pada 27 Mei 2022 sudah dilakukan kick off meeting guna membahas berbagai hal terkait sertifikasi ISO 37001. Sampai saat ini progress ISO 37001 sudah melewati beberapa tahap, yang pertama kick off meeting dan tahap persiapan manajemen anti suap, lalu implementasi sistem manajemen anti suap.

Di sisi lain, pada semester I-2022, perseroan berhasil mencatatkan kinerja yang positif yang tercermin melalui kinerja keuangan perusahaan. Tercatat total pendapatan perseroan meningkat dari tahun sebelumnya Rp 193 miliar menjadi Rp 220 miliar pada semester I-2022. Kenaikan pendapatan tersebut diiringi dengan kenaikan laba bersih sebesar Rp 21 miliar, sedangkan sebelumnya Rp 17 miliar.

Dari sisi EBITDA perusahaan juga mencatatkan kenaikan dari sebelumnya Rp 101 miliar menjadi Rp 114 miliar. Sehingga total aset perseroan sebesar Rp 700 miliar pada semester I-2022.

“Kami cukup yakin dengan kinerja yang diberikan perusahaan dan siap dengan proyeksi kenaikan pendapatan hingga 10% dan itu sudah kami tunjukan dari kinerja perusahaan pada semester I-2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” tutur Sekretaris Perusahaan TRJA Alexander Syauta.

Dengan adanya target pendapatan tersebut, perusahaan juga melakukan beberapa langkah strategis untuk meningkatkan pendapatan, seperti penambahan fasilitas baru di Balikpapan yang diharapkan dapat membuka peluang baru.

“Investasi baru yang kami lakukan diharapkan bisa  membantu peningkatan armada dan membantu dalam difersifikasi bisnis,” ungkapnya.

Selain itu, strategi yang dilakukan perseroan dalam mempersiapan perusahaan dalam menghadapi IKN sudah menyiapkan infrastruktur yang sudah beroperasional sejak bulan Juni 2022, adapun perseroan juga menambah SDM untuk mempersiapkan perluasan perusahaan. Selanjutnya perusahaan juga sudah menyiapkan training center yang digawangi oleh pelatih yang mumpuni.

Namun sampai saat ini perusahaan belum mendapatkan kontak yang masuk tentang IKN, tetapi perusahaan akan terus mencari.

Pada September 2022, dengan pengembangan yang dilakukan TRJA di Sulawesi sebagai marketing dan kantor cabang, perseroan yakin akan selalu mendapatkan kontrak baru di Sulawesi. Selain itu, terkait dengan kenaikan harga BBM,perusahaan tidak terkena dampaknya dikarenakan hanya menyewakan kendaraan, untuk bahan bakar disediakan sendiri oleh customer. 

Namun, jika terjadi dampak kenaikan BBM, suku cadang maka perusahaan juga melakukan beberapa hal  untuk antisipasi yaitu melakukan pemesanan di awal untuk mengantisipasi kenaikan harga.

Strategi lainya yang dilakukan oleh perseroan sebelumnya adalah membeli aset properti di Kalimantan Selatan, Banjarbaru sebesar Rp 2,2 miliar pada bulan Agustus ustus untuk kantor cabang.

Alex menjelaskan proyeksi pembelian aset tersebut sangat besar dan akan menjadi jangkar untuk wilayah Kalimantan Selatan. “Ini menjadi yang pertama kali dilakukan oleh TRJA dalam strategi perseroan selama 20 tahun yaitu membeli aset tanah dan bangunan,” tuturnya.

Perseroan menargetkan dalam proyeksi pembelian aset tersebut jumlah asetnya akan menghasilkan 500 unit dalam 1 tahun kedepan.

Direktur Keuangan TRJA Kayin Fauzi menuturkan proyek perusahaan yang belum terselesaikan hingga akhir tahun 2022 masih cukup banyak, karena adanya kendalah unit dari dealer atau ATPM. “Namun demikian beberapa hal yang dilakukan perseroan adalah memilih opsi merek lain  yang berbeda,” ungkapnya.

Sedangkan pada bisnis nikel, perusahaan terus mendapatkan permintaan untuk rental khususnya di daerah Sulawesi. Hingga saat ini sedang melakukan finalisasi tender nikel senilai Rp 24 miliar untuk 31 unit.

Sampai September 2022,sesuai dengan catatan perusahaan, mulai dari bulan Juli hingga Agustus TRJA sudah berhasil mengirimkan 141 unit dengan nilai kontrak Rp 87 miliar. Sehingga sisa sampai akhir tahun tercatat masih terdapat 360 unit atau total kontrak sebesar Rp 245 miliar.

Kemudian rencana perseroan untuk tahun 2023, TRJA akan melakukan tender dengan 5 perusahaan, 4 perusahaan diantaranya berada di Kalimantan dan 1 perusahaan berada di Jakarta. Adapun, hingga saat ini yang sudah tender total unitnya mencapai 287 unit atau kontrak sebesar Rp 122 miliar.

Sumber : https://investor.id/market-and-corporate/306964/transkon-jaya-trja-bidik-kenaikan-pendapatan-10